Posted by : Unknown
Kamis, 13 Juni 2013
Tag :// Cowboy Bebop
"Warutsu Fō Vīnasu"
(ワルツ・フォー・ヴィーナス)
---------------
Rocco Bonaro seorang anggota dari salah satu organisasi yang bertujuan untuk mencuri tanaman langka yang sangat berharga, ia berhianat pada organisasi dengan tujuan ingin menjual tanaman langka tersebut untuk membiayai operasi adiknya...
didalam perjalanan, ia bertemu dengan Spike ... dan terkagum-kagum saat melihat Spike mengalahkan para pembajak kapal.. dan meminta Spike untuk mengajarinya Berkelahi...
Bagaimana kelanjutannya, silahkan didownload....
---------------
Translator + TLC : maVis D.A.S
Editor : maVis D.A.S
Encoder + Uploader : maVis D.A.S & Ciel-sama
---------------
Editor : maVis D.A.S
Encoder + Uploader : maVis D.A.S & Ciel-sama
---------------
LINK 1 || LINK 2
---------------
---------------
Tahukah kamu...???
Fakta-fakta Tentang Planet Venus
Meski planet kedua di tata surya ini memiliki nama serupa dewi cinta Roma namun planet ini tak penuh cinta. Untuk permulaan, permukaan planet ini mencapai 900 derajat Fahrenheit. Karenanya, planet kedua ini dinobatkan sebagai planet terpanas di tata surya. Lebih buruk lagi, selimut tebal karbon dioksida menekan 92 kali tekanan atmosfer Bumi di lanskap kering. Awan kusam yang menghalangi pandangan pada permukaan planet itu merupakan asam sulfur.
Seperti dibayangkan, mempelajari Venus terbukti menjadi pekerjaan sulit. Sedikit demi sedikit, ilmuwan mempelajari lebih banyak mengenai tetangga Bumi ini. Berikut beberapa misteris terbesar mengenai obyek paling terang di langit setelah matahari dan bulan.
Namun, lebih dari beberapa miliar tahun, efek rumah kaca yang ada sangat berpengaruh. Venus sekitar sepertiga lebih dekat matahari dibanding Bumi. Karenanya, Venus mendapat sinar matahari dua kali lebih banyak. Panas ekstra ini menyebabkan penguapan hebat di awal permukaan air.
Pada akhirnya, uap air terperangkap panas yang lebih panas. Pemanasan lebih lanjut planet ini memicu penguapan yang lebih besar hingga akhirnya lautan pun mengering dan menghilang. “Mekanisme ini masuk akal dari Venus awal yang seperti Bumi menjadi Venus saat ini,” kata kurator Astrobiologi David Grinspoon di Denver Museum of Nature & Science.
Ilmuwan interdisipliner pada misi Venus Express, pesawat ruang angkasa yang mengorbit Venus sejak 2006, ini mencari tahu kapan persisnya dan bagaimana Venus menjadi ‘tungku’ untuk membantu pemodelan perubahan iklim Bumi dan menghindarkan Bumi dari nasib serupa Venus.
Secara proporsional, jika angin serupa muncul di Bumi, angin awan khatulistiwa mencapai kecepatan menakjubkan, 9.650 km/ jam. Pendorong cepatnya rotasi Venus adalah energi sinar matahari, papar Grinspoon. Namun, cara kerja penuh fenomena ini tetap menjadi misteri.
Artinya, matahari terbit dari barat dan terbenam di timur di planet itu. Perputaran searah jarum jam ini mungkin hasil tabrakan kosmik awal dalam sejarah Venus.
<=> Petir misterius
Petir dari awan Venus hingga kini masih menjadi pertanyaan terbuka. Meski pesawat ruang angkasa Venus Express telah ‘mendengar’ elektromagnetik statis yang secara karakteristik menghasilkan petir di Bumi, kamera belum pernah ‘menangkap’ petir ini, kata Grinspoon.
Cara terbentuknya petir ini juga masih misterius. Di Bumi, peran kunci dimainkan kristal es awan. Di Venus, pasokan bahan ini sangat sedikit dijumpai di atmosfernya yang sangat kering.
Untuk mendapat energi, makhluk mengambang menyerupai bakteri bisa menggunakan sinar matahari atau bahan kimia di awan. Tentunya, makhluk ini akan mentolerir asam sulfat. Di sisi lain, extremophiles di Bumi menunjukkan, kehidupan bisa berkembang di lingkungan paling keras sekalipun. “Sangat perlu menjelajah awan karena beragam alasan. Salah satunya kemungkinan keberadaan kehidupan eksotis ini,” tutup Grinspoon.
Sumber http://wahw33d.blogspot.com
Fakta-fakta Tentang Planet Venus
Meski planet kedua di tata surya ini memiliki nama serupa dewi cinta Roma namun planet ini tak penuh cinta. Untuk permulaan, permukaan planet ini mencapai 900 derajat Fahrenheit. Karenanya, planet kedua ini dinobatkan sebagai planet terpanas di tata surya. Lebih buruk lagi, selimut tebal karbon dioksida menekan 92 kali tekanan atmosfer Bumi di lanskap kering. Awan kusam yang menghalangi pandangan pada permukaan planet itu merupakan asam sulfur.
Seperti dibayangkan, mempelajari Venus terbukti menjadi pekerjaan sulit. Sedikit demi sedikit, ilmuwan mempelajari lebih banyak mengenai tetangga Bumi ini. Berikut beberapa misteris terbesar mengenai obyek paling terang di langit setelah matahari dan bulan.
Iklim serupa Bumi
Venus kadang disebut sebagai ‘kembaran jahat’ Bumi. Dalam ukuran,
komposisi dan lokasi orbit, neraka Venus sebenarnya planet termirip
Bumi. Di awal sejarah Venus, para ilmuwan menduga dunia itu sangat
mirip Bumi, dengan lautan dan iklim lebih dingin.Namun, lebih dari beberapa miliar tahun, efek rumah kaca yang ada sangat berpengaruh. Venus sekitar sepertiga lebih dekat matahari dibanding Bumi. Karenanya, Venus mendapat sinar matahari dua kali lebih banyak. Panas ekstra ini menyebabkan penguapan hebat di awal permukaan air.
Pada akhirnya, uap air terperangkap panas yang lebih panas. Pemanasan lebih lanjut planet ini memicu penguapan yang lebih besar hingga akhirnya lautan pun mengering dan menghilang. “Mekanisme ini masuk akal dari Venus awal yang seperti Bumi menjadi Venus saat ini,” kata kurator Astrobiologi David Grinspoon di Denver Museum of Nature & Science.
Ilmuwan interdisipliner pada misi Venus Express, pesawat ruang angkasa yang mengorbit Venus sejak 2006, ini mencari tahu kapan persisnya dan bagaimana Venus menjadi ‘tungku’ untuk membantu pemodelan perubahan iklim Bumi dan menghindarkan Bumi dari nasib serupa Venus.
Atmosfer berotasi super
Venus memutari porosnya jauh lebih lambat dari Bumi. Alhasil, setahun
di Venus serupa 243 hari di Bumi. Berdasar hal ini, diketahui angin di
puncak awan Venus bisa mencapai 360 km/jam atau 60 kali kecepatan
memutar planet.Secara proporsional, jika angin serupa muncul di Bumi, angin awan khatulistiwa mencapai kecepatan menakjubkan, 9.650 km/ jam. Pendorong cepatnya rotasi Venus adalah energi sinar matahari, papar Grinspoon. Namun, cara kerja penuh fenomena ini tetap menjadi misteri.
Berputar terbalik
Saat dilihat dari kutub utara matahari, semua planet di tata surya
mengorbit matahari dengan arah berlawanan dan semuanya hampir berputar
searah sumbunya. Namun tidak untuk Venus. Planet kedua ini memiliki
rotasi retrograde seperti Uranus.Artinya, matahari terbit dari barat dan terbenam di timur di planet itu. Perputaran searah jarum jam ini mungkin hasil tabrakan kosmik awal dalam sejarah Venus.
<=> Petir misterius
Petir dari awan Venus hingga kini masih menjadi pertanyaan terbuka. Meski pesawat ruang angkasa Venus Express telah ‘mendengar’ elektromagnetik statis yang secara karakteristik menghasilkan petir di Bumi, kamera belum pernah ‘menangkap’ petir ini, kata Grinspoon.
Cara terbentuknya petir ini juga masih misterius. Di Bumi, peran kunci dimainkan kristal es awan. Di Venus, pasokan bahan ini sangat sedikit dijumpai di atmosfernya yang sangat kering.
Kehidupan Alien di Venus?
Grinspoon mengakui adanya argumen masuk akal mengenai kehidupan Venus,
bukan di permukaan planet yang super panas itu namun di awannya.
Sekitar 50 km di atas awan seharusnya ada tempat yang bisa dihuni yang
memiliki tekanan dan suhu seperti Bumi.Untuk mendapat energi, makhluk mengambang menyerupai bakteri bisa menggunakan sinar matahari atau bahan kimia di awan. Tentunya, makhluk ini akan mentolerir asam sulfat. Di sisi lain, extremophiles di Bumi menunjukkan, kehidupan bisa berkembang di lingkungan paling keras sekalipun. “Sangat perlu menjelajah awan karena beragam alasan. Salah satunya kemungkinan keberadaan kehidupan eksotis ini,” tutup Grinspoon.
Sumber http://wahw33d.blogspot.com
lapor mimin, eps 3 lg not found smua tuh
BalasHapustp eps lain masi lancarrr
kpn di re-uplad ya
Filenya hilang gan...
Hapuslagi di translate ulang,, nnti akan diposting di FP Shibuya jika sudah di re-upload,,,
hmmm..., cpet bnget ilang a
Hapusblom da satu bulan y
min tolong lanjutin dong :D
BalasHapusmin lanjutin lagi cowboy bebopnya ampe ep 26
BalasHapus